A. PENGERTIAN TOLAK PELURU
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik dalam nomor lempar.
Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. Peluru ini
merupakan peralatan utama dalam olahraga ini. Bentuknya bulat seperti bola dan
terbuat dari besi.
Berat peluru disesuaikan dengan penggunanya, antara lain:
• Untuk senior putra = 7,257 kg
• Untuk senior putri = 4 kg
• Untuk junior putra = 5 kg
• Untuk junior putri = 3 kg
• Untuk senior putra = 7,257 kg
• Untuk senior putri = 4 kg
• Untuk junior putra = 5 kg
• Untuk junior putri = 3 kg
B.
TEKNIK DASAR TOLAK PELURU
Dalam tolak peluru
terdapat beberapa teknik dasar, diantaranya:
1 . Teknik Memegang Peluru
a Jari-jari renggang.
Jari kelingking ditekuk
berada disamping peluru,sehingga dapat membantu untuk menahan supaya peluru
tidak mudah tergeser dari tempatnya.Untuk menggunakan cara ini penolak harus
memiliki jari jari yang kuat dan panjang.
b. Jari-jari agak rapat
Ibu jari di samping,
jari kelingking berada di samping belakang peluru.
Jari kelingking selain berfungsi untuk menahan jangan sampai peluru mudah bergeser,juga membantu menekan pada waktu peluru ditolakkan. Cara ini lebih banyak dipakai oleh atlit.
Jari kelingking selain berfungsi untuk menahan jangan sampai peluru mudah bergeser,juga membantu menekan pada waktu peluru ditolakkan. Cara ini lebih banyak dipakai oleh atlit.
2. Teknik meletakkan peluru pada bahu
Peluru dipegang dengan
salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher
bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan
satunya rileks di samping kiri badan.
3. Teknik menolak peluru
Untuk menyiapkan
kondisi fisik dapat dilakukan dengan cara seperti dibawah ini,
a. Menolak peluru dengan kedua tanga
b. Menolak peluru dengan satu tangan
C.
PERALATAN TOLAK PELURU
Alat yang di gunakan dalm tolak peluru:
1 . Rol Meter
2 . Bendera Kecil
3 . Kapur / Tali Rafia
4 . Peluru
Untuk senior putra =
7.257 kg
Untuk senior putri = 4
kg
Untuk junior putra = 5
kg
Untuk junior putri = 3
kg
5. Obrient : gaya membelakangi arah tolakan
6. Ortodox : gaya menyamping
D. LAPANGAN TOLAK PELURU
Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m.
Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok
dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian
dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat
tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm-6
mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat
di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran
garis ini dibuat dari cat atau kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah
2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok
penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah
busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran
tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di
dalam, tebal 9,8-10,2 cm.